Kamis, 27 Oktober 2016

Kumpul Keluarga Jangan Jadikan Ajang Pamer dan Bangga Diri



Momen lebaran sering dijadikan ajang untuk kumpul keluarga. Dimana banyak anggota keluarga yang tadinya terpisah-pisah berkumpul bersama. Ada yang sedang kuliah di kota lain. Ada juga yang sudah Bekerja dan menetap di lain pulau. Lebaran lah yang menjadi ajang kebersamaan.
Selain berkumpul dengan keluarga sendiri, biasanya ketika lebaran juga diadakan acara kumpul keluarga besar. Yaitu keluarga yang berasal dari garis keturunan kakek/buyut yang sama. Bayangkan saja banyaknya orang yang berkumpul saat itu. Karena banyaknya keturunan.

Namun ada yang perlu diwaspadai ketika sedang kumpul keluarga besar. Tak jarang acara itu menjadi ajang menyakiti dan membuat minder orang lain. Karena saking senangnya ketemu dengan anggota keluarga lain yang mungkin saja sudah tahunan tak bertemu, tak sadar akhirnya malah membanggakan diri dan keluarga dengan menceritakan kesuksesan pribadi, kesuksesan anak-anak, rumah besar yang dimiliki, gaji yang begitu tinggi, liburan di luar negeri, dan hal-hal lainnya. Karena ada juga keluarga lain yang hidupnya hanya pas-pasan saja.
Sikap membanggakan diri ini sangat di benci oleh Allah Ta’ala. Oleh karenanya Allah berfirman dalam ayatNya;
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa : 36)
Syaikh As-Sa’di menerangkan makna ayat di atas, bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong, yaitu ujub terhadap dirinya sendiri serta merasa tinggi dibanding orang yang lain. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membangga-banggakan diri dengan memuji dirinya sendiri, menyanjungnya dengan penuh kebanggaan serta sombong terhadap hamba Allah lainnya. Mereka dengan kesombongan dan kebanggaan dirinya akan terhalang untuk menunaikan hak-hak orang lain yang semestinya. (Taisir Karimir Rahman min Tafisiri Kalamil Manan)
Sepantasnya acara kumpul keluarga dijadikan ajang untuk saling bersilaturahim dan mengenal anggota keluarga yang lain. Juga untuk mengetahui keadaan saudara-saudara yang lain, karena mungkin saja ada saudara yang sedang kesusahan sehingga bisa dibantu oleh saudara lain yang memiliki kelebihan harta.
@djatipurnomosidhi

Related Posts

0 komentar: