Rabu, 14 September 2016

Karena Ilmu Syar'i Lebih Pantas Untuk Didatangi


Ilmu syar’i atau ilmu agama adalah ilmu yang sangat mulia, bagaikan mutiara yang terpendam di dasar lautan. Tak heran jika banyak yang memburunya. Beragam media sudah lengkap tersedia untuk mereguk nikmatnya ilmu agama. Mulai dari kaset, cd, internet, kitab, kajian rutin, dan lain sebagainya.

Minggu, 19 Juni 2016

Meraih Taubat di bulan Ramadhan

Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tak pernah luput berbuat dosa dalam sehari selama 24 jam. Mungkin tidak terhitung dosa-dosa yang dilakukan. Mulai dari dosa-dosa kecil sampai dosa-dosa besar. Seperti kesyirikan, membunuh jiwa yang diharamkan untuk dibunuh, korupsi, berzina dan lain-lain. Perihal terjatuh dalam dosa ini sudah jauh-jauh hari Rasulullah tuturkan dalam sabdanya yang berbunyi,
«كل ابن آدم خطاء، وخير الخطَّائين التوّابون »
Setiap anak adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat (HR Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Tirmidzy, Ibnu Majah, dan Hakim)

Rabu, 18 Mei 2016

Rugi Besar Menjadikan Al-Qur'an Sebagai Pajangan

Hari-hari belakangan ini, mulai jarang kita dapati orang-orang yang meluangkan waktunya untuk membaca Al-Qur’an. Tidak seperti bertahun-tahun silam. Selepas waktu maghrib, rumah-rumah keluarga muslim ramai dengan suara penghuninya yang membaca Al-Qur’an. Bapak-bapak mengajari anak-anaknya yang masih belum lancar membaca Al-Qur’an, dibantu sang ibu. Bagi anak yang sudah lancar, mereka membaca sendiri disertai tartil dan suara yang merdu. Antara satu rumah dengan yang lainnya terdengar bacaan yang bersahut-sahutan. Sungguh, sekarang ini sulit sekali menemukan keadaan seperti ini.
Sesekali apabila kita sedang bertamu ke rumah tetangga cobalah perhatikan ruang tamunya, atau paling tidak perhatikan rumah kita sendiri, na’udzubillah akan kita dapati bahwa Al-Qur’an kini hanya menjadi penghias lemari ruang tamu. Dipajang dalam keadaan lusuh dan kotor, tertutupi oleh debu, karena jarang dipegang, apalagi dibaca pemiliknya. Pantasnya kita sebagai muslim merasa malu dan prihatin. Al-Qur’an kini sudah tergantikan oleh kotak ajaib, game playstation (ps), dan bacaan lain berupa majalah, novel, koran, komik serta beragam bacaan lainnya. Seakan tidak ada waktu lagi untuk dibaca dan ditadaburi ayatnya.

Senin, 16 Mei 2016

Musibah Yang Menimpa Menjadi Awal Kesuksesannya

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS al-Baqarah [2] : 216)
“Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS an-Nisa [4] : 19)

Alur kehidupan manusia memang sesuatu yang tak pernah bisa ditebak. Terkadang bahagia, tak jarang sengsara menyapa. Ada saat tertawa lepas, dan ada juga saat mata menghamburkan airmata. Kalau bisa diumpamakan, seperti sebuah perahu yang menyusuri aliran sungai. Sang nahkoda tidak akan pernah mengira apa yang akan menghadang perjalanannya. Karena mungkin saja kapal akan karam menghajar batu cadas, ataukah kapal itu akan selamat sampai tujuan yang diinginkan.

Menjadi Pedagang Tidak Seharusnya Membuat Anda Minder, Ini Alasannya


Apakah anda pernah merasa minder, ketika ditanya mengenai pekerjaan anda, karena anda hanya seorang pedagang di pasar?. Kalau anda menjawab iya maka saran yang tepat bagi anda adalah segera hilangkan rasa minder anda. Berbanggalah apabila anda ternyata seorang pedagang di pasar.
Mengapa? Karena pekerjaan yang anda lakoni sekarang adalah pekerjaan yang mulia. Walaupun menurut sebagian orang merupakan pekerjaan yang remeh, aib bahkan. Tapi anda tak perlu merasa gundah gulana. Karena pekerjaan anda benar-benar pekerjaan yang mulia.
Apa pasal? Pekerjaan anda saat ini adalah pekerjaan para nabi. Bahkan nabi panutan kita adalah seorang pedagang di pasar, dan beliau terbilang sebagai seorang pedagang yang sukses. Telah termasyhur kisah kepergian beliau ke Syam membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, dan beliau membawa pulang keuntugan yang amat besar.