Selasa, 21 Juni 2016

Mengecap Manisnya Ramadhan Bagian 2

Agar kita mendapatkan manisnya Ramadhan, yaitu pahala yang berlimpah dan ampunan serta rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka hal ini jangan sampai kita tinggalkan. 
Meninggalkan Hal-hal yang Mengikis Pahala Puasa

Berpuasa bukanlah hanya menahan diri dari makan, minum, berhubungan badan antara suami istri, dan hal-hal lain yang dapat membatalkannya. Akan tetapi yang dinamakan puasa pada hakikatnya adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat kita.
Di antara hal-hal yang berpotensi besar mengikis pahala puasa kita sampai habis adalah menggunjing dan berdusta. Dua dosa yang dianggap remeh oleh kebanyakan orang, akan tetapi harus kita waspadai. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan;
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَه
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, beramal dengannya, serta berlaku bodoh, maka allah tidak butuh kepada puasanya”. (HR Bukhari no. 6057)

Amalan Utama di Bulan Ramadhan


Beberapa Amalan di Bulan Ramadhan Setelah Ibadah Wajib
  1. Melaksanakan Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih)
Disyariatkan bagi umat muslim untuk melaksanakan qiyam ramadhan atau biasa disebut shalat tarawih. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu melaksanakannya bersama sahabat-sahabatnya. Maka hendaknya kita sebagai pengikut nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat tarawih dengan penuh semangat. Karena ganjarannya sangat besar sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang mendirikan shalat pada bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. HR Bukhari & Muslim

Mengecap Manisnya Ramadhan Bagian 1



Bulan Ramadhan telah datang menyapa kita semua. Kaum muslimin di manapun ia berada, baik yang pria, wanita, tua, ataupun muda merasakan keagungan bulan yang kesembilan dari urutan bulan-bulan hijriah ini. Allah membuka seluas-luasnya pintu surga, menutup rapat-rapat pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu. Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila akan memasuki bulan Ramadhan , beliau memberikan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya seraya berseru :
))قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا، فَقَدْ حُرِمَ((
Telah datang bulan Ramadhan. Bulan yang mulia. Allah mewajibkan puasa bagi kalian. Pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu. Pada bulan tersebut terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terhalang untuk mendapatkan kebaikan bulan Ramadhan, sungguh ia telah terhalang.” (HR Ahmad no. 7148)