Minggu, 29 Mei 2016

Download Gratis Kitab Durusul Lughoh al-Arabiyah

Kitab Durusul Lughah al-'Arabiyah merupakan kitab pembelajaran bahasa Arab bagi orang yang bahasa ibunya selain Arab. Sebenarnya kitab ini dipakai pada program i'dad lughawi (persiapan bahasa) di Universitas Islam Madinah. Namun sekarang dibagikan secara gratis untuk Anda yang ingin mempelajari bahasa Arab.
Keunggulan kitab ini adalah memulai pembelajaran dari pengenalan kosa kata dasar sehari-hari dan dilengkapi dengan gambar pada jilid 1. Pada akhir jilid 4 Anda dapat mempelajari kaidah-kaidah nahwu dan shorof. Dilengkapi juga dengan panduan berbahasa Indonesia sebagai pendamping kitab arabnya.
Dengan mempelajari kitab ini dari awal sampai selesai insyaAllah Anda dapat membaca teks arab dan berbicara dengan bahasa Arab. 

Cara Menciptakan Postingan Viral di Facebook



Coba bayangkan kalau Anda saat ini mengelola sebuah fanspage dengan juga likers berjumlah 15.000 namun setiap Anda posting hanya dilihat tidak lebih dari 10% dari keseluruhan jumlah fans. Manfaat postingan yang sudah Anda ketik dengan susah payah tidak tersampaikan dengan baik ke seluruh fans.
Lantas bagaimana cara membuat postingan yang menarik dan berpotensi VIRAL di fanspage facebook Anda, sehingga banyak dibaca oleh? Paling tidak ada 5 poin penting yang HARUS Anda perhatikan ketika menulis konten yang akan diposting.

Minggu, 22 Mei 2016

Berapa Kali Mengusap Kepala Ketika Wudhu?

            Semenjak kecil kita diajari bahwa membasuh ataupun mengusap anggota wudhu' adalah 3 kali. Termasuk ketika membasuh kepala. Praktek itu terus saja dilakukan sampai besar, ataupun sampai tua. Benarkah membasuh kepala ketika wudhu' adalah sebanyak tiga kali?
            Mari kita simak gambaran wudhu' nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang dipraktekan oleh Utsman bin Affan dan diceritakan oleh Humran.

Sabtu, 21 Mei 2016

Murottal 30 Juz Ustadz Fathul Aziz rahimahullah


Ustadz Fathul Aziz rahimahullah adalah salah satu Qori’ ternama di Indonesia yang berasal dari pulau seribu masjid, Lombok Nusa Tenggara Barat. Bacaannya yang nyaring dan lembut memudahkan Anda dalam menyimak dan mentadabburi bacaan Al-Qur’an. Bagi Anda yang menginginkan file lengkap 30 Juz bisa mengunduhnya disini Download

Download Ebook Al-Arabiyah Baina Yadaik

Al-arabiyah baina yadaik merupakan salah satu buku pembelajaran bahasa arab untuk selain orang yang bahasa ibunya berbahasa arab. Buku ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan buku pembelajaran yang sudah ada. Buku ini dilengkapi gambar yang lebih memudahkan orang yang pertama kali belajar untuk mengingat kosa kata yang tersedia. Kemudian terdapat latihan menulis arab dan pengucapannya. Buku ini sangat cocok dipelajari oleh orang ajjam (selain arab) yang baru mengenal bahasa arab.

Download MP3 Murottal Alquran 30 Juz per Halaman

Membaca Al-Qur'an dan menghafalkannya adalah ibadah yang banyak pahalanya. Satu huruf yang dibaca senilai dengan sepuluh kebaikan, lantas sepuluh kebaikan itu dikalikan sampai tujuh ratus kali lipat.
Untuk membantu Anda menghafalkan Al-Qur'an sesuai dengan mushaf madinah yang memiliki 15 baris ayat dan satu halamannya dimulai dari awal ayat dan terakhir ditutup dengan akhir ayat, Anda bisa mendownloadnya di sini. Bacaan Qori internasional yang menguasai hukum tajwid per halaman mushaf madinah.

13 Kumpulan Ebook Gratis Bekal Ramadhan !



Tamu agung yang kita nanti-nantikan setiap tahun sebentar lagi akan datang. Tidak ada salahnya atau bahkan sudah seharusnya kita menyambut kedatangannya dengan bekal yang cukup. Salah satu yang harus kita siapkan adalah bekal ilmu. Sebagaimana salah seorang ulama mengatakan, ilmu didahulukan sebelum perkataan dan perbuatan. Silakan sedot ebook-ebook yang pastinya sangat bermanfaat untuk menyambut bulan Ramadhan.

Jumat, 20 Mei 2016

Antara Banyak Membaca dan Mulai Menulis, Mana yang Didahulukan?


Kegiatan saya yang suka menulis akhir-akhir ini, bukanlah sebuah ketergesaan dalam menggapai sesuatu sehingga masuk dalam sebuah kaidah yang berbunyi,”Barangsiapa yang tergesa-gesa untuk mencapai sesuatu sebelum waktunya, ia diharamkan untuk mendapatkannya.” Akan tetapi ini adalah luapan fikiran yang bersinergi dengan kecepatan jari-jari dalam menyentuh papan keyboard. Keinginan menulis suatu hal yang patut untuk disyukuri. Kata-kata akan hilang dan lewat begitu saja. Berbeda dengan tulisan yang masih dapat dibaca walaupun sudah berlalu puluhan zaman. Tidakkah terbayangkan bagaimana kalau al-Qur’an tidak ditulis dahulunya, hanya dihafal yang hilang ketika pemiliknya wafat. Sungguh bijak apa yang dilakukan Khalifah Utsman untuk membukukan al-Qur’an kala itu. Hasilnya bisa dinikmati sampai saat ini.
Kembali lagi ke menulis. Ada sebagian orang yang tidak bisa mengungkapan sesuatu dengan gamblang secara verbal. Mungkin ia akan lebih dipahami apabila menggunakan bahasa isyarat alih-alih mengungkapkannya dengan kata-kata. Oleh karenanya ia butuh media lain. Media penampung segala gagasan, cerita, khayalan, segala sesuatu yang berkelebat dalam otak. Hasil dari olah rasa berbagai jenis kejadian. Media menulis sangat cocok untuk orang dengan karakter seperti ini. Tidak laik mengungkapkan sesuatu secara verbal.

Kamis, 19 Mei 2016

2 Wasiat Agung Luqman al-Hakim Untuk Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Wasiat yang berharga tak mesti berbentuk harta, namun wasiat yang menyentuh hati adalah wasiat yang sangat berharga bagi siapapun. Ada wasiat yang diabadikan oleh Allah tabaraka wa ta’ala di dalam Al-Qur’an. Berasal dari seorang ayah yang shalih kepada putera terkasihnya. Wasiat tersebut adalah sebagai berikut :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".”(QS Luqman : 13)

Rabu, 18 Mei 2016

Rugi Besar Menjadikan Al-Qur'an Sebagai Pajangan

Hari-hari belakangan ini, mulai jarang kita dapati orang-orang yang meluangkan waktunya untuk membaca Al-Qur’an. Tidak seperti bertahun-tahun silam. Selepas waktu maghrib, rumah-rumah keluarga muslim ramai dengan suara penghuninya yang membaca Al-Qur’an. Bapak-bapak mengajari anak-anaknya yang masih belum lancar membaca Al-Qur’an, dibantu sang ibu. Bagi anak yang sudah lancar, mereka membaca sendiri disertai tartil dan suara yang merdu. Antara satu rumah dengan yang lainnya terdengar bacaan yang bersahut-sahutan. Sungguh, sekarang ini sulit sekali menemukan keadaan seperti ini.
Sesekali apabila kita sedang bertamu ke rumah tetangga cobalah perhatikan ruang tamunya, atau paling tidak perhatikan rumah kita sendiri, na’udzubillah akan kita dapati bahwa Al-Qur’an kini hanya menjadi penghias lemari ruang tamu. Dipajang dalam keadaan lusuh dan kotor, tertutupi oleh debu, karena jarang dipegang, apalagi dibaca pemiliknya. Pantasnya kita sebagai muslim merasa malu dan prihatin. Al-Qur’an kini sudah tergantikan oleh kotak ajaib, game playstation (ps), dan bacaan lain berupa majalah, novel, koran, komik serta beragam bacaan lainnya. Seakan tidak ada waktu lagi untuk dibaca dan ditadaburi ayatnya.

Senin, 16 Mei 2016

Puisi "Bila Sampai Waktuku"

Bila sampai waktuku,
Malaikat maut di sampingku,
Menghantarkan roh sampai kerongkonganku,
Membawanya ke hadapan Rabbku,

Bila sampai waktuku,
Detik yang berlalu, menit yang berjalan, dan jam yang berputar,
Melayang dalam ingatan,
Amalan baik, amalan buruk,
Sengit bertarung

Bila sampai waktuku,
Apakah aku?
Orang-orang membawa jasadku,
Liang lahat menunggu,
Membawaku di penghakiman malaikat,

Bila sampai waktuku,
Bertanyalah kepadaku,
Petugas patuh nan taat,
3 pertanyaan besar,
Mampukah aku menjawabnya?

Utsman menangis,
Para sahabat keheranan,
Ia mengatakan,
Kubur adalah awal persinggahan akhirat,
Bila selamat, sampailah di taman surga,
Di manakah aku kelak?

Bila sampai waktuku,
Tanah menutupi tubuhku,
Siapakah menemaniku?

Tiga hal menemani,
Dua hal pulang kembali,
Hartaku pergi,
Keluargaku pun pergi,
Tinggalah amal bersamaku,
Seberapa banyak bekalku?

Bila sampai waktuku,
Mungkinkah aku menjerit,
Seperti mereka orang-orang kafir,
Mungkinkah aku jadi tanah saja?

Djati Purnomo Sidhi

Muslim Anti Gegana (Gelisah, Galau, dan Merana)

Kehidupan adalah roda yang berputar. Suatu saat kita berada di atas yaitu dalam kegembiraan, dan ketentraman. Tak jarang roda berputar ke bawah, masalah datang menimpa. Hati yang tenang, berubah menjadi gegana alias gelisah, galau dan merana. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Karena itulah bumbu kehidupan. Kehidupan tak selamanya bersenang-senang saja kan.
Sebagian orang berhasil mengatasi rasa galau dan merana yang melanda hatinya. Tapi sebagian yang lain, rasa itu tetap saja bercokol tak mau hilang. Alih-alih produktif berkarya, orang yang tertimpa gegana hanya senang berdiam diri, entah apa yang dipikirkan. Dilihat sungguh membosankan, malas-malasan jangan ditanya lagi. Inginnya hibernasi dalam goa kesendirian. Akhirnya segala macam cara pun diupayakan agar rasa itu hilang. Nulis diari, curhat ke teman, kakak, adik, ibu, bapak, pokoknya semua yang mau mendengarkan. Tapi na’udzubillah kalau sampai ada yang curhat ke orang pintar (paranormal).

Kepada Siapa Harta Nabi Muhammad Diwariskan?

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum diangkat menjadi nabi adalah seorang pedagang. Sama seperti profesi kebanyakan kaum Quraisy. Kegiatannya itu sudah beliau geluti sejak dalam asuhan pamannya, Abu Thalib. Perjalanan bisnis pertamanya adalah ke negeri Syam. Hingga menginjak usia 25 tahun, seorang saudagar kaya memberinya modal untuk menjualkan dagangannya. Tak terhitung keuntungan yang didapat oleh nabi kala itu membawa komoditas sang saudagar, yang nantinya akan menjadi istrinya. Khadijah. Bisa dikatakan bahwa kekayaan beliau cukup melimpah.
Setelah beliau diangkat menjadi rasul, beliau mendapatkan bagian khumus atau seperlima dari harta rampasan perang yang diperoleh kaum muslimin. Bertambahlah harta kekayaan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun ada yang jadi pertanyaan, kemanakah harta nabi setelah beliau wafat?
Harta nabi Muhammad setelah beliau wafat tidak diwariskan kepada siapapun dari ahli warisnya. Tidak juga kepada Fathimah, putri nabi yang masih hidup kala itu. Atau kepada istri-istri beliau. Akan tetapi harta nabi setelah wafatnya disedekahkan. Hal ini berdasarkan riwayat-riwayat yang ada.
Dari Aisyah radiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Kami (para nabi, pent) tidak mewariskan. Apa yang kami tinggalkan adalah sedekah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Hadits kedua berasal dari Umar bin Khattab bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,”Sesungguhnya kami para nabi tidak mewariskan. Apa yang kami tinggalkan adalah sedekah.” (HR Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubro)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Ahli warisku tidaklah saling berbagi dinar. Apa yang aku tinggalkan setelah nafkah untuk istri-istriku, dan gaji pegawai adalah sedekah.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari hadits-hadits yang ada kita tahu bahwa harta nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau meninggal bukan diwariskan. Akan tetapi disedekahkan. Bukan dinikmati oleh ahli warisnya.
Hikmah yang terkandung dalam perkara tersebut, bahwa para nabi tidak mewariskan hartanya adalah; Karena Allah mengutus mereka untuk menyampaikan risalahNya, dan memerintahkan mereka agar tidak mengambil upah atas pekerjaannya itu. Allah berfirman,”Katakan wahai nabi bahwa aku tidak meminta upah kepada mereka.” (QS al-An’am : 9, asy-Syuro : 23). Begitulah perkataan Nuh, Hud, dan selain mereka ‘alaihimussalam.
Dikarenakan juga ada sebagian manusia menyangka bahwa kedudukan para nabi itu sejenis para raja, yangmana mereka menginginkan dunia dan kerajaannya. Maka Allah menjaga mereka dengan sepenuh penjagaan, tidak meninggalkan warisan untuk keluarganya.
Juga agar sebagian orang tidak berprasangka buruk bahwa para nabi hanya menginginkan dunia bagi ahli warisnya saja.

Djati Purnomo Sidhi

Anda Akan Kehilangan Hal Ini Ketika Bangun Kesiangan


Sobat, suatu hal yang menggembirakan kalau kita dapat bangun pagi setiap hari. Karena dengan bangun pagi kita dapat melaksanakan salah satu rukun Islam yaitu shalat subuh. Apalagi kalau yang laki-laki berjama’ah di masjid, wuiz pasti banyak pahalanya dan tambah gantengnya.
Dan ternyata gak semua orang bisa bangun pagi sobat. Ada orang yang waktu paginya jadi waktu yang efektif untuk mengarungi mimpi alias molor, karena malamnya dihabiskan untuk menatap layar monitor, nongkrong, maling mangga tetangga, dan segenap aktifitas lain. Nah pas masuk waktu subuh, langsung deh tarik selimut membayar ngantuk yang ditahan semalaman.
Ada satu hal yang tidak disadari orang-orang yang mengorbankan waktu paginya untuk tidur. Mereka menyia-nyiakan barakah pagi yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam;
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah ! berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dinilai shahih oleh al-Albani)
Barakah yang mengantarkan semangat untuk menjalani hari. Percikan barakah yang membuat hari kita semakin berwarna cerah. Suatu luapan barakah yang harus kita dapatkan dengan berlomba-lomba. So, jangan sia-siakan waktu pagi kita sob jangan sampai kalah sama ayam jago.

Imam Shalat Berjamaáh Haruskah Paling Tua?

Keadaan para imam shalat di kebanyakan masjid yang ada saat ini bisa dibilang memprihatinkan. Dengan tubuh yang renta karena sudah dimakan usia, ditambah dengan bacaan yang tidak jelas, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah tajwid. Sehingga bacaannya terdengar belepotan bagi orang yang sudah mempelajari ilmu tajwid. Inilah keadaan yang membuat kita mengelus dada.

Imam shalat berjamaah mempunyai kedudukan dan keutamaan yang sangat besar. Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjadi imam kubra (negara) ataupun imam shalat berjama’ah selama hidupnya. Hanya beberapa kali saja posisinya digantikan oleh orang lain. Seperti tatkala beliau sakit. Beliau menunjuk Abu Bakr sebagai imam penggantinya.

Musibah Yang Menimpa Menjadi Awal Kesuksesannya

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS al-Baqarah [2] : 216)
“Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS an-Nisa [4] : 19)

Alur kehidupan manusia memang sesuatu yang tak pernah bisa ditebak. Terkadang bahagia, tak jarang sengsara menyapa. Ada saat tertawa lepas, dan ada juga saat mata menghamburkan airmata. Kalau bisa diumpamakan, seperti sebuah perahu yang menyusuri aliran sungai. Sang nahkoda tidak akan pernah mengira apa yang akan menghadang perjalanannya. Karena mungkin saja kapal akan karam menghajar batu cadas, ataukah kapal itu akan selamat sampai tujuan yang diinginkan.

Boleh Memukul Selain Wajah Ketika Mendidik

  Islam mengajarkan berbagai macam cara dan langkah yang bisa digunakan untuk mendidik. Baik itu mendidik orang lain, ataupun mendidik keluarga. Mulai cara yang lembut dengan memberikan nasehat, kemudian memberi peringatan apabila dengan cara nasehat sudah tidak ‘mempan’ lagi. Sampai memukul pun diperbolehkan selama itu masih dalam koridor pendidikan.



Ada beberapa dalil yang membolehkan bagi seorang pendidik untuk memukul orang yang dididik apabila cara-cara sebelumnya sudah ditempuh. Akan tetapi tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Allah ta’ala menerangkan langkah yang harus dipakai oleh seorang suami apabila istrinya mulai terkena penyakit nusyuz (membangkang). Hal itu termaktub dalam firmanNya yang artinya; “….Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS an-Nisa’ : 34)

Menjadi Pedagang Tidak Seharusnya Membuat Anda Minder, Ini Alasannya


Apakah anda pernah merasa minder, ketika ditanya mengenai pekerjaan anda, karena anda hanya seorang pedagang di pasar?. Kalau anda menjawab iya maka saran yang tepat bagi anda adalah segera hilangkan rasa minder anda. Berbanggalah apabila anda ternyata seorang pedagang di pasar.
Mengapa? Karena pekerjaan yang anda lakoni sekarang adalah pekerjaan yang mulia. Walaupun menurut sebagian orang merupakan pekerjaan yang remeh, aib bahkan. Tapi anda tak perlu merasa gundah gulana. Karena pekerjaan anda benar-benar pekerjaan yang mulia.
Apa pasal? Pekerjaan anda saat ini adalah pekerjaan para nabi. Bahkan nabi panutan kita adalah seorang pedagang di pasar, dan beliau terbilang sebagai seorang pedagang yang sukses. Telah termasyhur kisah kepergian beliau ke Syam membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, dan beliau membawa pulang keuntugan yang amat besar.

3 Rumah Ini Tidak Akan Dimasuki Malaikat

Rumah adalah tempat berteduh dan berkumpul bersama keluarga. Melakukan aktivitas bersama-sama. Maka sudah sepantasnya rumah menjadi tempat ternyaman untuk beristirahat, setelah lelah seharian mencari nafkah. Namun apabila Anda merasa rumah sudah tidak nyaman untuk ditinggali, mungkin saja rumah Anda termasuk rumah yang tidak dimasuki malaikat pembawa rahmat.
Ketiadaan malaikat di dalam rumah membuat kita tidak merasa rindu untuk segera pulang ke rumah. Perasaan untuk selalu keluar ketika kita di dalam rumah adalah indikator tidak adanya rahmat yang meliputi. Ada beberapa sebab mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah. Di antaranya adalah :

1. Malaikat tidak masuk rumah yang terdapat pajangan gambar makhluk bernyawa
Terdapat beberapa hadits yang menyatakan bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang terdapat pajangan makhluk bernyawa. Seperti gantungan foto, lukisan manusia/hewan, kain gorden, bantal, tirai, dll.
Berdasarkan hadits yang berasal dari sahabat Abu Thalhah bahwa Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,”Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk rumah yang terdapat pajangan gambar makhluk bernyawa.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Lelaki Boleh Memakai Cincin, Ini Aturannya Dalam Islam

Bolehkah Lelaki Mengenakan Cincin?
                Cincin bukanlah barang yang baru, keberadaannya sudah ada sejak zaman dahulu. Para ulama sudah membahas mengenai hukum laki-laki mengenakan cincin berdasarkan riwayat-riwayat yang berasal dari Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam. Hukum asal memakai cincin bagi laki-laki adalah mubah atau boleh saja. Di antara dasar yang membolehkan pemakaiannya bagi lelaki adalah hadits Anas berikut ini;
عَنْ قَتَادَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: لَمَّا أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى الرُّومِ، قِيلَ لَهُ: إِنَّهُمْ لاَ يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَخْتُومًا، «فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ، فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِهِ فِي يَدِهِ، وَنَقَشَ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ»

Haruskah Mendidik Anak Tanpa Melarang?


Hasan bin Ali mengambil kurma sedekah kemudian memasukannya ke dalam mulut bersiap memakannya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berseru,”jangan jangan !!!, buanglah kurma itu, apakah engkau tidak tahu bahwa kita tidak boleh memakan sedekah?”. HR Bukhari dan Muslim
Seorang Ibu mengeluhkan kelakuan anaknya yang baru duduk di bangku TK, apa pasal? Ternyata tembok rumah yang belum lama dicat dicorat-coret oleh anaknya itu. Tentu sangat disayangkan sekali, tembok yang bersih harus kotor oleh pensil dan spidol disebabkan perilaku anaknya.
Usut punya usut, anak tersebut bersekolah di sebuah TK yangmana guru-guru di sekolahnya tidak pernah melarang apapun yang dilakukan oleh anak didik. Dengan alasan bahwa melarang-larang anak hanya akan mematikan kreatifitas sang anak.
Sang ibu baru menyadari bahwa pengajaran yang didapatnya dari sekolah berdampak pada kelakuan anak yang semaunya sendiri. Pantas saja ibu itu mengeluh, karena memang sejatinya sudah ada media khusus untuk menggambar yaitu kertas, bukan tembok. Karena tidak pernah dilarang oleh guru-gurunya, anak itu tidak mengerti bahwa yang dilakukannya tidak boleh.
Sistem pengajaran seperti ini ternyata sedang marak diaplikasikan bagi anak-anak. Tidak boleh melarang anak-anak untuk melakukan apapun, karena dunia anak adalah dunia pengembangan kreatifitas. Ditakutkan bila sejak kecil sudah dilarang-larang, kreatifitas anak akan mandek dan ketika tumbuh besar menjadi anak yang penakut.