Senin, 16 Mei 2016

Puisi "Bila Sampai Waktuku"

Bila sampai waktuku,
Malaikat maut di sampingku,
Menghantarkan roh sampai kerongkonganku,
Membawanya ke hadapan Rabbku,

Bila sampai waktuku,
Detik yang berlalu, menit yang berjalan, dan jam yang berputar,
Melayang dalam ingatan,
Amalan baik, amalan buruk,
Sengit bertarung

Bila sampai waktuku,
Apakah aku?
Orang-orang membawa jasadku,
Liang lahat menunggu,
Membawaku di penghakiman malaikat,

Bila sampai waktuku,
Bertanyalah kepadaku,
Petugas patuh nan taat,
3 pertanyaan besar,
Mampukah aku menjawabnya?

Utsman menangis,
Para sahabat keheranan,
Ia mengatakan,
Kubur adalah awal persinggahan akhirat,
Bila selamat, sampailah di taman surga,
Di manakah aku kelak?

Bila sampai waktuku,
Tanah menutupi tubuhku,
Siapakah menemaniku?

Tiga hal menemani,
Dua hal pulang kembali,
Hartaku pergi,
Keluargaku pun pergi,
Tinggalah amal bersamaku,
Seberapa banyak bekalku?

Bila sampai waktuku,
Mungkinkah aku menjerit,
Seperti mereka orang-orang kafir,
Mungkinkah aku jadi tanah saja?

Djati Purnomo Sidhi

Related Posts

0 komentar: