Minggu, 22 Mei 2016

Berapa Kali Mengusap Kepala Ketika Wudhu?

            Semenjak kecil kita diajari bahwa membasuh ataupun mengusap anggota wudhu' adalah 3 kali. Termasuk ketika membasuh kepala. Praktek itu terus saja dilakukan sampai besar, ataupun sampai tua. Benarkah membasuh kepala ketika wudhu' adalah sebanyak tiga kali?
            Mari kita simak gambaran wudhu' nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang dipraktekan oleh Utsman bin Affan dan diceritakan oleh Humran.

وَعَنْ حُمْرَانَ: أَنَّ عُثْمَانَ - رضي الله عنه - دَعَا بِوَضُوءٍ, فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ مَضْمَضَ, وَاسْتَنْشَقَ, وَاسْتَنْثَرَ, ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ, ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا. مُتَّفَقٌ عَلَيْه
            Dari Humran, bahwa Utsman radiyallahu 'anhu meminta dibawakan air wudhu. Beliau mencuci kedua tangannya sebanyak 3 kali. Kemudian berkumur-kumur, istinsyaq, dan instintsar. Kemudian membasuh wajahnya sebanyak 3 kali. Memcuci tangan kanannya sampai siku 3 kali, lantas mencuci tangan kirinya seperti tangan kanan. Beliau mengusap kepalanya, kemudian mencuci kaki kanan sampai mata kaki sebanyak 3 kali, begitu juga kaki kirinya. Beliau mengatakan,”Aku melihat Rasulullah berwudhu' seperti yang wudhuku ini.” (Muttafaqun 'alaihi)
            Pada hadits di atas dapat kita perhatikan. Utsman membasuh tangan, muka, dan kakinya sebanyak 3 kali, disebutkan dengan jelas. Akan tetapi saat membasuh kepala, beliau hanya membasuh tanpa menyebutkan berapa banyaknya. Maka dikembalikan kepada asalnya yaitu satu kali.
            Untuk lebih jelas lagi bahwa membasuh kepala hanya satu kali, bukan tiga kali. Maka hadits Ali bin Abi Thalib akan menjelaskannya secara gamblang.
وَعَنْ عَلِيٍّ - رضي الله عنه: فِي صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً. أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد، وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ، بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ: إِنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي البَابِ.
            Dari Ali, ketika menceritakan wudhunya nabi, ia mengatakan:”Beliau mengusap kepalanya satu kali.” (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Tirmidzi, dengan sanad yang shahih. Tirmidzi menuturkan,”hadits ini yang paling shahih dalam bab.”)
            Syaikh Dr. Abdullah al-Fauzan menjelaskan dalam syarahnya terhadap hadits di atas,”Hadits Utsman menyebutkan tentang mengusap kepala dan secara dhahirnya adalah sekali. Akan tetapi dalam hadits ini (hadits Ali, pent) secara tegas disebutkan bahwa mengusap kepala hanyalah sekali. Bersamaan dengan penyebutan 3 kali terhadap anggota wudhu yang lain.” (Minhatul 'allam)
            Berdasarkarkan hadits-hadits yang sudah dipaparkan, dapat kita ketahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika berwudhu hanya mengusap kepala sekali, bukan 3 kali seperti yang sudah selama ini kita praktekan.
            Mungkin ada sedikit ganjalan, walaupun nabi hanya mengusap kepala sekali, akan tetapi mengusapnya 3 kali bukankah afdhal? Perlu diingat bahwa pada anggota wudhu' yang lain nabi mengusapnya sebanyak 3 kali, sedangkan untuk kepala beliau hanya mengusap sekali. Tentu saja yang afdhal adalah mengikuti petunjuk yang beliau ajarkan.
            Pun karena ibadah adalah tauqifiyah, kita mengikuti tata caranya yang sudah diajarkan, tidak menambahi ataupun mengurangi. Karena itulah wujud kecintaan kepada sang Nabi. Mengikuti ajarannya dalam bingkai dengar dan taat.

Jum'at Mubarak, 08 Syawal 1436
Djati Purnomo Sidhi

Related Posts

0 komentar: