Semenjak
kecil kita diajari bahwa membasuh ataupun mengusap anggota wudhu' adalah 3
kali. Termasuk ketika membasuh kepala. Praktek itu terus saja dilakukan sampai
besar, ataupun sampai tua. Benarkah membasuh kepala ketika wudhu' adalah
sebanyak tiga kali?
Mari kita
simak gambaran wudhu' nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang
dipraktekan oleh Utsman bin Affan dan diceritakan oleh Humran.
وَعَنْ حُمْرَانَ: أَنَّ عُثْمَانَ - رضي الله عنه - دَعَا بِوَضُوءٍ, فَغَسَلَ
كَفَّيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ مَضْمَضَ, وَاسْتَنْشَقَ, وَاسْتَنْثَرَ, ثُمَّ
غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى
الْمِرْفَقِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ, ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ مَسَحَ
بِرَأْسِهِ, ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلَاثَ
مَرَّاتٍ, ثُمَّ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ, ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا. مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari Humran,
bahwa Utsman radiyallahu 'anhu meminta dibawakan air wudhu. Beliau mencuci
kedua tangannya sebanyak 3 kali. Kemudian berkumur-kumur, istinsyaq, dan
instintsar. Kemudian membasuh wajahnya sebanyak 3 kali. Memcuci tangan kanannya
sampai siku 3 kali, lantas mencuci tangan kirinya seperti tangan kanan. Beliau
mengusap kepalanya, kemudian mencuci kaki kanan sampai mata kaki sebanyak 3
kali, begitu juga kaki kirinya. Beliau mengatakan,”Aku melihat Rasulullah
berwudhu' seperti yang wudhuku ini.” (Muttafaqun 'alaihi)
Pada hadits
di atas dapat kita perhatikan. Utsman membasuh tangan, muka, dan kakinya
sebanyak 3 kali, disebutkan dengan jelas. Akan tetapi saat membasuh kepala,
beliau hanya membasuh tanpa menyebutkan berapa banyaknya. Maka dikembalikan
kepada asalnya yaitu satu kali.
Untuk lebih
jelas lagi bahwa membasuh kepala hanya satu kali, bukan tiga kali. Maka hadits
Ali bin Abi Thalib akan menjelaskannya secara gamblang.
وَعَنْ عَلِيٍّ - رضي الله عنه: فِي صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ -صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً. أَخْرَجَهُ
أَبُو دَاوُد، وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَالتِّرْمِذِيُّ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ،
بَلْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ: إِنَّهُ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي البَابِ.
Dari
Ali, ketika menceritakan wudhunya nabi, ia mengatakan:”Beliau mengusap
kepalanya satu kali.” (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Tirmidzi, dengan sanad yang
shahih. Tirmidzi menuturkan,”hadits ini yang paling shahih dalam bab.”)
Syaikh
Dr. Abdullah al-Fauzan menjelaskan dalam syarahnya terhadap hadits di
atas,”Hadits Utsman menyebutkan tentang mengusap kepala dan secara dhahirnya
adalah sekali. Akan tetapi dalam hadits ini (hadits Ali, pent) secara tegas
disebutkan bahwa mengusap kepala hanyalah sekali. Bersamaan dengan penyebutan 3
kali terhadap anggota wudhu yang lain.” (Minhatul 'allam)
Berdasarkarkan
hadits-hadits yang sudah dipaparkan, dapat kita ketahui bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika berwudhu hanya mengusap kepala sekali,
bukan 3 kali seperti yang sudah selama ini kita praktekan.
Mungkin
ada sedikit ganjalan, walaupun nabi hanya mengusap kepala sekali, akan tetapi
mengusapnya 3 kali bukankah afdhal? Perlu diingat bahwa pada anggota wudhu'
yang lain nabi mengusapnya sebanyak 3 kali, sedangkan untuk kepala beliau hanya
mengusap sekali. Tentu saja yang afdhal adalah mengikuti petunjuk yang beliau
ajarkan.
Pun
karena ibadah adalah tauqifiyah, kita mengikuti tata caranya yang sudah
diajarkan, tidak menambahi ataupun mengurangi. Karena itulah wujud kecintaan
kepada sang Nabi. Mengikuti ajarannya dalam bingkai dengar dan taat.
Jum'at Mubarak, 08 Syawal 1436
Djati Purnomo Sidhi
0 komentar: