Selasa, 21 Juni 2016

Amalan Utama di Bulan Ramadhan


Beberapa Amalan di Bulan Ramadhan Setelah Ibadah Wajib
  1. Melaksanakan Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih)
Disyariatkan bagi umat muslim untuk melaksanakan qiyam ramadhan atau biasa disebut shalat tarawih. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu melaksanakannya bersama sahabat-sahabatnya. Maka hendaknya kita sebagai pengikut nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat tarawih dengan penuh semangat. Karena ganjarannya sangat besar sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang mendirikan shalat pada bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. HR Bukhari & Muslim
Apabila seorang muslim mengerjakan shalat tarawih dengan dasar percaya bahwa itu adalah syariat yang sangat agung, serta mengharapkan pahala dari Allah ta’ala saja, bukan dengan maksud riya’, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Terkadang sering kita temui ketika shalat tarawih ada jama’ah yang shalat secara setengah-setengah, yaitu tidak menyelesaikannya bersama dengan imam secara sempurna. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa orang yang shalat malam bersama dengan imamnya sampai selesai akan mendapatkan pahala yang besar. Pahala seperti apakah??? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya seseorang apabila shalat malam bersama imamnya sampai selesai, maka ia dihitung telah shalat semalam suntuk”. (HR Abu Dawud & an-Nasa’i, dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy)
  1. Banyak Bertadarus al-Qur’an
Allah subhanahu wa ta’ala mengistimewakan bulan Ramadhan sebagai tempat diturunkannya al-Qur’an. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam firmanNya;
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ ١٨٥
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS al-Baqarah [2] : 185)
                Oleh karenanya kita sebagai umat muslim sepantasnya untuk memperbanyak membaca al-Qur’an. Bertadarus di siang dan malamnya. Akan tetapi yang lebih utama adalah malam harinya. Sebagaimana yang dilakukan oleh junjungan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau ketika Ramadhan tiba, bertadarus al-Qur’an bersama malaikat Jibril ‘alaihis salam. Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma menuturkan :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang paling dermawan, dan beliau tambah dermawan di bulan Ramadhan ketika bertemu malaikat Jibril. Dan Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk bertadarus (mempelajari) al-Qur’an.” (HR Bukhari nomor 06)
Selain itu membaca al-Qur’an adalah sarana untuk menambah pahala kebaikan yang berlipat ganda. Karena satu huruf dari al-Qur’an senilai dengan 10 kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka ia mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan tersebut dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim adalah satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf”. (HR Tirmidziy, dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy)

Related Posts

0 komentar: