Beberapa Amalan di Bulan Ramadhan Setelah Ibadah Wajib
- Melaksanakan Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih)
Disyariatkan
bagi umat muslim untuk melaksanakan qiyam ramadhan atau biasa disebut shalat
tarawih. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu
melaksanakannya bersama sahabat-sahabatnya. Maka hendaknya kita sebagai
pengikut nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat
tarawih dengan penuh semangat. Karena ganjarannya sangat besar sebagaimana
dijelaskan dalam hadits berikut;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang
mendirikan shalat pada bulan Ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharapkan
pahala dari Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. HR
Bukhari & Muslim
Apabila
seorang muslim mengerjakan shalat tarawih dengan dasar percaya bahwa itu adalah
syariat yang sangat agung, serta mengharapkan pahala dari Allah ta’ala saja,
bukan dengan maksud riya’, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah
lalu.
Terkadang
sering kita temui ketika shalat tarawih ada jama’ah yang shalat secara
setengah-setengah, yaitu tidak menyelesaikannya bersama dengan imam secara
sempurna. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan
bahwa orang yang shalat malam bersama dengan imamnya sampai selesai akan
mendapatkan pahala yang besar. Pahala seperti apakah??? Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda;
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى
يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya
seseorang apabila shalat malam bersama imamnya sampai selesai, maka ia dihitung
telah shalat semalam suntuk”. (HR Abu Dawud & an-Nasa’i, dinilai shahih
oleh Syaikh al-Albaniy)
- Banyak Bertadarus al-Qur’an
Allah subhanahu wa ta’ala mengistimewakan bulan Ramadhan sebagai
tempat diturunkannya al-Qur’an. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala
dalam firmanNya;
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ
أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ
١٨٥
“Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS al-Baqarah [2] : 185)
Oleh karenanya kita sebagai umat
muslim sepantasnya untuk memperbanyak membaca al-Qur’an. Bertadarus di siang
dan malamnya. Akan tetapi yang lebih utama adalah malam harinya. Sebagaimana
yang dilakukan oleh junjungan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beliau ketika Ramadhan tiba, bertadarus al-Qur’an bersama malaikat Jibril ‘alaihis
salam. Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma menuturkan :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ
فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang yang paling dermawan, dan beliau
tambah dermawan di bulan Ramadhan ketika bertemu malaikat Jibril. Dan Jibril
menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk bertadarus (mempelajari)
al-Qur’an.” (HR Bukhari nomor 06)
Selain itu membaca al-Qur’an adalah sarana untuk menambah pahala
kebaikan yang berlipat ganda. Karena satu huruf dari al-Qur’an senilai dengan
10 kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا
مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا،
لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa
yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka ia mendapat satu kebaikan. Satu
kebaikan tersebut dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam
Mim adalah satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu
huruf”. (HR Tirmidziy, dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy)
0 komentar: