Setiap hari tiada henti mulut kita
berucap rentetan kalimat, bila dihitung mungkin sampai ribuan kalimat. Menyoal tentang kalimat, bisa
diibaratkan sebagai mesin penghancur yang mampu memporak-porandakan, bahkan
kehidupan seorang muslim sekalipun. Kehancuran yang diakibatkan pun tak
tanggung-tanggung yaitu kekal di neraka Jahanam. Kalau tidak percaya mari kita
tengok kepada orang-orang yang menyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihi salam adalah
anak Allah. Hampir-hampir langit pecah porak poranda mendengar kalimat kekufuran
yang terlontar dari mulut orang-orang yang mengatakan Isa adalah anak Allah.
Kalimat juga bisa menjadi mesin
pendorong dan pendobrak. Untuk membuktikannya , ayolah kita berkenalan dengan
orang –orang yang mendapatkan dorongan & dobrakan yang begitu dahsyatnya,
sehingga mampu melahirkan karya yang fenomenal sepanjang kehidupan sejarah umat
Islam. Orang yang pertama adalah Imam Adz-dzahabi. Suatu hari gurunya memuji
tulisannya,“khatmu seperti khat ahli hadis”. Hanya mendengar kalimat
itu, beliau bertekad untuk menjadi ahli hadits. Alhasil beliau menjadi seorang
ahli hadits yang mempunyai karya-karya besar. Salah satu karya beliau yang
terkenal adalah kitab “Siyar A’lamin Nubala” yang berisi tentang
kumpulan biografi ulama mulai dari zaman sahabat sampai zaman beliau rahimahullah,
kitab ini berjumlah 38 jilid.
Orang yang kedua adalah Imam
Bukhari, seorang ahli hadis yang berasal dari Bukhara. Suatu hari beliau
menuturkan, “aku sedang berada disisi Ishaq bin Rahawaih, kemudian beberapa
sahabatku berkata : seandainya ada dari kalian yang menyusun sebuah kitab
yang ringkas berisi hadis-hadis Nabi shalallhu’alaihi wasalam yang shohih”.
Kalimat singkat itu kemudian menghujam dihati Imam Bukhari. Tak lama berselang
mulailah beliau menyusun kitab tersebut dan akhirnya selesai dalam jangka waktu
16 tahun. Kitab itu terkenal dengan sebutan Shahih Bukhari. Sebuah kitab yang
sangat terkenal didunia karena hanya berisi hadis-hadis yang shohih saja.
Sampai-sampai kitab tersebut dinobatkan menjadi kitab yang paling shohih
setelah Al-Qur’anul karim. Coba bayangkan, hanya karena sebab sepotong kalimat
yang diucapkan oleh gurunya hingga terciptalah sebuah karya yang agung.
Menakjubkan sekali peranan kalimat, walaupun hanya sepotong akan tetapi mempunyai daya penghancur dan terkadang pula berubah wujud mempunyai
daya dorong dan daya dobrak. Cukuplah kita ambil pelajaran bahwa sepotong
kalimat mempunyai pengaruh yang besar dalam hidup, maka perhatikan setiap
kalimat yang terucap dari orangtua, guru, kawan kita. Bisa jadi itulah awal
dari hal-hal spektakuler yang akan kita kerjakan.
0 komentar: