Senin, 13 Juni 2016

Hanya Dengan Sepotong Kalimat, Bayangkan Yang Akan Terjadi



Setiap hari tiada henti mulut kita berucap rentetan kalimat, bila dihitung mungkin sampai ribuan kalimat. Menyoal tentang kalimat, bisa diibaratkan sebagai mesin penghancur yang mampu memporak-porandakan, bahkan kehidupan seorang muslim sekalipun. Kehancuran yang diakibatkan pun tak tanggung-tanggung yaitu kekal di neraka Jahanam. Kalau tidak percaya mari kita tengok kepada orang-orang yang menyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihi salam adalah anak Allah. Hampir-hampir langit pecah porak poranda mendengar kalimat kekufuran yang terlontar dari mulut orang-orang yang mengatakan Isa adalah anak Allah.

Kalimat juga bisa menjadi mesin pendorong dan pendobrak. Untuk membuktikannya , ayolah kita berkenalan dengan orang –orang yang mendapatkan dorongan & dobrakan yang begitu dahsyatnya, sehingga mampu melahirkan karya yang fenomenal sepanjang kehidupan sejarah umat Islam. Orang yang pertama adalah Imam Adz-dzahabi. Suatu hari gurunya memuji tulisannya,“khatmu seperti khat ahli hadis”. Hanya mendengar kalimat itu, beliau bertekad untuk menjadi ahli hadits. Alhasil beliau menjadi seorang ahli hadits yang mempunyai karya-karya besar. Salah satu karya beliau yang terkenal adalah kitab “Siyar A’lamin Nubala” yang berisi tentang kumpulan biografi ulama mulai dari zaman sahabat sampai zaman beliau rahimahullah, kitab ini berjumlah 38 jilid.
Orang yang kedua adalah Imam Bukhari, seorang ahli hadis yang berasal dari Bukhara. Suatu hari beliau menuturkan, “aku sedang berada disisi Ishaq bin Rahawaih, kemudian beberapa sahabatku berkata : seandainya ada dari kalian yang menyusun sebuah kitab yang ringkas berisi hadis-hadis Nabi shalallhu’alaihi wasalam yang shohih”. Kalimat singkat itu kemudian menghujam dihati Imam Bukhari. Tak lama berselang mulailah beliau menyusun kitab tersebut dan akhirnya selesai dalam jangka waktu 16 tahun. Kitab itu terkenal dengan sebutan Shahih Bukhari. Sebuah kitab yang sangat terkenal didunia karena hanya berisi hadis-hadis yang shohih saja. Sampai-sampai kitab tersebut dinobatkan menjadi kitab yang paling shohih setelah Al-Qur’anul karim. Coba bayangkan, hanya karena sebab sepotong kalimat yang diucapkan oleh gurunya hingga terciptalah sebuah karya yang agung.
Menakjubkan sekali peranan kalimat, walaupun hanya sepotong akan tetapi mempunyai daya penghancur dan terkadang pula berubah wujud mempunyai daya dorong dan daya dobrak. Cukuplah kita ambil pelajaran bahwa sepotong kalimat mempunyai pengaruh yang besar dalam hidup, maka perhatikan setiap kalimat yang terucap dari orangtua, guru, kawan kita. Bisa jadi itulah awal dari hal-hal spektakuler yang akan kita kerjakan.

Related Posts

0 komentar: