Senin, 16 Mei 2016

Musibah Yang Menimpa Menjadi Awal Kesuksesannya

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS al-Baqarah [2] : 216)
“Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS an-Nisa [4] : 19)

Alur kehidupan manusia memang sesuatu yang tak pernah bisa ditebak. Terkadang bahagia, tak jarang sengsara menyapa. Ada saat tertawa lepas, dan ada juga saat mata menghamburkan airmata. Kalau bisa diumpamakan, seperti sebuah perahu yang menyusuri aliran sungai. Sang nahkoda tidak akan pernah mengira apa yang akan menghadang perjalanannya. Karena mungkin saja kapal akan karam menghajar batu cadas, ataukah kapal itu akan selamat sampai tujuan yang diinginkan.

Menjadi Pedagang Tidak Seharusnya Membuat Anda Minder, Ini Alasannya


Apakah anda pernah merasa minder, ketika ditanya mengenai pekerjaan anda, karena anda hanya seorang pedagang di pasar?. Kalau anda menjawab iya maka saran yang tepat bagi anda adalah segera hilangkan rasa minder anda. Berbanggalah apabila anda ternyata seorang pedagang di pasar.
Mengapa? Karena pekerjaan yang anda lakoni sekarang adalah pekerjaan yang mulia. Walaupun menurut sebagian orang merupakan pekerjaan yang remeh, aib bahkan. Tapi anda tak perlu merasa gundah gulana. Karena pekerjaan anda benar-benar pekerjaan yang mulia.
Apa pasal? Pekerjaan anda saat ini adalah pekerjaan para nabi. Bahkan nabi panutan kita adalah seorang pedagang di pasar, dan beliau terbilang sebagai seorang pedagang yang sukses. Telah termasyhur kisah kepergian beliau ke Syam membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, dan beliau membawa pulang keuntugan yang amat besar.