Seandainya ada seorang pelukis mentorehkan
satu titik hitam pada sebidang kanvas putih, setiap hari satu titik, semakin
hari titik itu semakin bertambah. Pada mulanya hanya satu titik, lambat laun
titik itu berubah menjadi kumpulan titik titik yang banyak. Setelah berlalu
masa yang panjang, akhirnya titik tu merubah warna kanvas yang tadinya putih
bersih, menjadi penuh hitam kelam.
Pelukis
itu tak ubahnya adalah diri kita sendiri, yang memiliki sebidang kanvas dan
sebilah kuas. Kanvas itu adalah hati, dan kuasnya adalah badan kita. Seperti
yang diketahui bahwa hati manusia pada asalnya putih bersih. Apabila setiap
hari kita menggunakan badan kita untuk berbuat dosa, sama saja kita menorehkan
satu titik hitam. Hari demi hari titik itu bertambah lebar sampai akhirnya hati
kita menghitam karena banyaknya dosa yang dilakukan.
Setiap
perubahan pasti ada efek yang terjadi. Hati yang menghitam sama saja dengan
hati yang sekarat bahkan hampir mati. Apabila hati sudah mati maka itu adalah
organ yang tidak berguna, tidak berguna untuk merenungi kebesaran dan kekuasaan
Allah subhanahu wa ta’ala, tidak berguna pula untuk meresapi nasehat yang
disampaikan kepadanya, tidak berguna untuk memikirkan seruan dan ancaman dari
Allah dan rasulNya shalallahu’alaihi wasallam.
Lalu
bagaimana terapi pemulihan hati yang sekarat atau mati? Rasulullah
shalallahu’alaihi wasallam memberikan resepnya sebagai berikut. Beliau
bersabda;
إن
العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء, فإذا هو نزع و استغفر و تاب سقل
قلبه, و إن عاد زيد فيها حتي تعلو قلبه.
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa, ditorehkan
dihatinya sebuah titik hitam. Apabila kemudian dia berhenti dari perbuatan
dosanya, memohon ampun dan bertaubat, hatinya menjadi bersih kembali. Akan
tetapi kalau melakukan dosa lagi ditorehkan lagi sampai menutupi hatinya. “
(HR Tirmidzi, dinilai hasan oleh Tirmidzi)
Apabila hati kita sudah dipenuhi
noda hitam. Hilangkan dengan bertaubat dari seluruh maksiat yang kita lakukan.
Duduk bersimpuh, pasrah memohon ampunan dari Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang bagi hamba-hambaNya. Semoga Allah ta’ala mengampuni kita semua.
Amiin.
0 komentar: