Rabu, 20 Juli 2016

Kanvas Yang Menghitam


Seandainya ada seorang pelukis mentorehkan satu titik hitam pada sebidang kanvas putih, setiap hari satu titik, semakin hari titik itu semakin bertambah. Pada mulanya hanya satu titik, lambat laun titik itu berubah menjadi kumpulan titik titik yang banyak. Setelah berlalu masa yang panjang, akhirnya titik tu merubah warna kanvas yang tadinya putih bersih, menjadi penuh hitam kelam.
Pelukis itu tak ubahnya adalah diri kita sendiri, yang memiliki sebidang kanvas dan sebilah kuas. Kanvas itu adalah hati, dan kuasnya adalah badan kita. Seperti yang diketahui bahwa hati manusia pada asalnya putih bersih. Apabila setiap hari kita menggunakan badan kita untuk berbuat dosa, sama saja kita menorehkan satu titik hitam. Hari demi hari titik itu bertambah lebar sampai akhirnya hati kita menghitam karena banyaknya dosa yang dilakukan.
Setiap perubahan pasti ada efek yang terjadi. Hati yang menghitam sama saja dengan hati yang sekarat bahkan hampir mati. Apabila hati sudah mati maka itu adalah organ yang tidak berguna, tidak berguna untuk merenungi kebesaran dan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala, tidak berguna pula untuk meresapi nasehat yang disampaikan kepadanya, tidak berguna untuk memikirkan seruan dan ancaman dari Allah dan rasulNya shalallahu’alaihi wasallam.
Lalu bagaimana terapi pemulihan hati yang sekarat atau mati? Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam memberikan resepnya sebagai berikut. Beliau bersabda;
إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء, فإذا هو نزع و استغفر و تاب سقل قلبه, و إن عاد زيد فيها حتي تعلو قلبه.
Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa, ditorehkan dihatinya sebuah titik hitam. Apabila kemudian dia berhenti dari perbuatan dosanya, memohon ampun dan bertaubat, hatinya menjadi bersih kembali. Akan tetapi kalau melakukan dosa lagi ditorehkan lagi sampai menutupi hatinya. “ (HR Tirmidzi, dinilai hasan oleh Tirmidzi)
            Apabila hati kita sudah dipenuhi noda hitam. Hilangkan dengan bertaubat dari seluruh maksiat yang kita lakukan. Duduk bersimpuh, pasrah memohon ampunan dari Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang bagi hamba-hambaNya. Semoga Allah ta’ala mengampuni kita semua. Amiin.


Related Posts

0 komentar: