Pertanyaan
Apakah kita wajib berniat puasa Ramadhan setiap malam harinya, ataukah cukup satu kali niat saja di awal Ramadhan untuk sebulan penuh?
Jawaban
Nabi bersabda: “Setiap amalan bergantung pada niat dan setiap orang (akan mendapatkan) sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Ini adalah dalil tentang keharusan niat dalam setiap amal. Bagi orang yang hendak berpuasa, ia harus berniat di setiap malam harinya. Tetapi, bukan berarti ia harus mengucapkan: “Nawaitu… untuk berpuasa pada besok hari di bulan Ramadhan.” Niat adalah maksud atau tujuan. Bangunmu untuk melaksanakan sahur dianggap sudah berniat, demikian juga suapanmu berupa makanan atau minuman untuk tujuan berpuasa besoknya juga sudah berarti niat. Adapun hadits yang mengatakan: “Barangsiapa yang tidak berniat malam hari, maka tidak sah puasanya,” ini adalah Hadits Mudhtarrib. Walaupun sebagian ulama menganggap ini adalah Hadits Hasan, tapi yang benar adalah Hadits Mudhtarrib.
Hadits Mudhtarrib adalah hadits yang datang dari banyak jalan dan berbeda-beda lafazhnya sehingga tidak bisa untuk dirajihkan, dan Hadits Mudhtarib ini termasuk kategori Hadits Dhaif.
Apakah kita wajib berniat puasa Ramadhan setiap malam harinya, ataukah cukup satu kali niat saja di awal Ramadhan untuk sebulan penuh?
Jawaban
Nabi bersabda: “Setiap amalan bergantung pada niat dan setiap orang (akan mendapatkan) sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Ini adalah dalil tentang keharusan niat dalam setiap amal. Bagi orang yang hendak berpuasa, ia harus berniat di setiap malam harinya. Tetapi, bukan berarti ia harus mengucapkan: “Nawaitu… untuk berpuasa pada besok hari di bulan Ramadhan.” Niat adalah maksud atau tujuan. Bangunmu untuk melaksanakan sahur dianggap sudah berniat, demikian juga suapanmu berupa makanan atau minuman untuk tujuan berpuasa besoknya juga sudah berarti niat. Adapun hadits yang mengatakan: “Barangsiapa yang tidak berniat malam hari, maka tidak sah puasanya,” ini adalah Hadits Mudhtarrib. Walaupun sebagian ulama menganggap ini adalah Hadits Hasan, tapi yang benar adalah Hadits Mudhtarrib.
Hadits Mudhtarrib adalah hadits yang datang dari banyak jalan dan berbeda-beda lafazhnya sehingga tidak bisa untuk dirajihkan, dan Hadits Mudhtarib ini termasuk kategori Hadits Dhaif.